Hubungan Vietnam dan China sedang berada dalam kekacauan. Ribuan pekerja yang berasal dari China telah meninggalkan Vietnam pada Senin pagi (19/5) dan sisanya menunggu evakuasi selanjutnya. Hal ini bermula dari pemerintah Vietnam yang marah atas penempatan anjungan minyak China di Laut China Selatan yang disinyalir berada di pulau milik Vietnam. Perebutan ini mengakibatkan warga Vietnam menggelar aksi-aksi unjuk rasa anti-China.
Aksi unjuk rasa ini telah berubah menjadi aksi pembakaran, setidaknya 15 pabrik milik Negara asing termasuk China, Taiwan, dan Korea Selatan di kawasan industri Vietnam. Satu serangan terjadi di pabrik baja milik Taiwan, di Pelabuhan Vung Ang Vietnam. Diberitakan korban yang tewas sebanyak dua orang dan 140 menderita cedera dalam serangan tersebut.
Kekacauan ini mengancam keamanan warga negara China yang masih berada di Vietnam. Sehingga Uskup Agung Taipei mengajukan permohonan kepada Uskup Agung Bui Van Do di Ho Chi Min untuk membuka gereja sebagai tempat perlindungan bagi warga Taiwan yang bekerja di Vietnam.
Uskup Agung John Hung Shan-Chuan memanggil Uskup Agung Bui untuk mendapat persetujuan agar Gereja dibuka sebagai tempat penampungan sementara bagi pedagang Taiwan dan keluarganya. Serta, mengajak umat Katolik Vietnam untuk menjaga keamanan warga Taiwan.
Berita yang dirilis dari Ucanews.com, Pastor Pham Ngoc Ngon Kanselir dari Keuskupan Agung Taipei, menekankan bahwa, "kerusuhan itu hanya sekelompok kecil orang, sementara sebagian besar orang Vietnam damai”. Ia juga meminta umat Katolik Taiwan untuk berdoa bahwa perdamaian bisa dikembalikan segera. Pihak berwenang telah dikerahkan untuk menghalau kekacauan susulan yang mungkin terjadi.
Baca juga :
Ini Alasan Kenapa Pasangan Harus Konseling Pranikah
Forum : Mohon Doa Agar Anak Kami Dilahirkan dengan Selamat
Pilihan Popok Berdasarkan Budget dan Kegunaannya
The Amazing Spider-Man 2 : Pertarungan Terbesarnya Dimulai
Sumber : Ucanews.com by Theresia Karo